Anyang Anyangan Berkepanjangan Bisa Berbahaya Ini Penyebabnya

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:32:04 WIB
Anyang Anyangan Berkepanjangan Bisa Berbahaya Ini Penyebabnya

JAKARTA - Keluhan anyang-anyangan sering dianggap ringan dan bisa hilang dengan sendirinya. 

Banyak orang memilih menunggu sambil memperbanyak minum air tanpa memeriksakan diri ke dokter.

Padahal, anyang-anyangan yang berlangsung lama atau sering kambuh dapat menandakan gangguan kesehatan tertentu. Kondisi ini ditandai dengan sering buang air kecil, rasa tidak tuntas, hingga nyeri atau perih saat berkemih.

Pada sebagian kasus, keluhan memang dapat membaik dengan istirahat dan hidrasi yang cukup. Namun, jika berlangsung berhari-hari, ada kemungkinan penyebab medis yang perlu ditangani secara khusus.

Dokter spesialis bedah urologi dari RS EMC Pekayon, Dwiki Haryo Indrawan, menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi yang kerap menjadi pemicu anyang-anyangan berkepanjangan. Tanpa pemeriksaan, penyebab pastinya sulit dipastikan.

Infeksi pada Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih menjadi penyebab paling umum anyang-anyangan yang tidak kunjung reda. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih.

Gejalanya meliputi sering buang air kecil, rasa perih, hingga nyeri saat berkemih. Pada kondisi tertentu, urine juga bisa tampak keruh dan berbau tajam.

Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi dapat menyebar ke ginjal. Oleh karena itu, pengobatan sesuai anjuran dokter sangat diperlukan.

Batu di Saluran Kemih

Batu saluran kemih terbentuk dari endapan mineral yang mengeras. Keberadaan batu ini dapat mengiritasi dinding saluran kemih dan memicu anyang-anyangan.

Selain sering buang air kecil, penderita juga dapat merasakan nyeri hebat. Rasa sakit biasanya muncul saat batu bergerak atau menyumbat aliran urine.

Penanganan batu saluran kemih bergantung pada ukuran dan lokasinya. Pemeriksaan medis diperlukan untuk menentukan terapi yang tepat.

Pembesaran Prostat pada Pria

Pada pria, pembesaran prostat sering menjadi penyebab gangguan berkemih. Kondisi ini umumnya dialami pria usia lanjut.

Pembesaran prostat menekan saluran kemih sehingga aliran urine terhambat. Akibatnya, muncul rasa tidak tuntas dan dorongan buang air kecil berulang.

Keluhan ini tidak boleh diabaikan karena dapat memengaruhi fungsi kandung kemih. Pemeriksaan urologi penting untuk memastikan penyebabnya.

Iritasi pada Kandung Kemih

Kandung kemih yang teriritasi dapat memicu frekuensi buang air kecil meningkat. Iritasi ini sering dipengaruhi oleh konsumsi zat tertentu.

Minuman berkafein, alkohol, dan makanan pedas diketahui dapat merangsang kandung kemih. Pada sebagian orang, efeknya bisa cukup mengganggu.

Mengurangi konsumsi pemicu iritasi dapat membantu meredakan keluhan. Namun, jika tetap berlanjut, evaluasi medis tetap diperlukan.

Gangguan Fungsi Kandung Kemih

Gangguan fungsi kandung kemih juga dapat menyebabkan anyang-anyangan berkepanjangan. Kondisi ini berkaitan dengan kelainan otot atau saraf kandung kemih.

Penderitanya merasakan dorongan buang air kecil yang sering meski kandung kemih belum penuh. Hal ini tentu mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penanganan gangguan ini memerlukan pemeriksaan lanjutan. Terapi akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Infeksi Menular Seksual

Penyakit menular seksual dapat menyebabkan peradangan pada saluran kemih. Peradangan ini memicu rasa perih dan anyang-anyangan.

Keluhan sering disertai gejala lain seperti nyeri atau keluarnya cairan tidak normal. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis yang tepat.

Pengobatan harus dilakukan sesuai diagnosis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Pemeriksaan dini sangat disarankan.

“Tanpa pemeriksaan yang tepat, sulit menentukan penyebab pasti hanya berdasarkan gejala,” kata Dwiki, mengutip laman EMC, Senin (29/12/2025).

Tanda Anyang Anyangan Perlu Penanganan Dokter

Menunda pemeriksaan saat anyang-anyangan tidak kunjung sembuh dapat meningkatkan risiko komplikasi. Infeksi bisa menyebar atau memicu gangguan kandung kemih.

Penanganan sejak dini membantu mempercepat pemulihan. Selain itu, risiko keluhan berulang juga dapat ditekan.

Segera konsultasi ke dokter spesialis urologi jika keluhan tidak membaik lebih dari beberapa hari. Terutama bila disertai nyeri hebat atau perubahan warna urine.

Gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain demam, nyeri pinggang, dan urine bercampur darah. Pada pria usia di atas lima puluh tahun, gangguan berkemih perlu perhatian khusus.

“Pemeriksaan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius,” ujar Dwiki.

Menjaga Kesehatan Saluran Kemih

Menjaga kesehatan saluran kemih dapat dilakukan dengan langkah sederhana. Kebiasaan ini membantu mencegah anyang-anyangan berulang.

Minum air putih yang cukup setiap hari sangat dianjurkan. Cairan membantu membersihkan saluran kemih dari bakteri.

Hindari menahan buang air kecil terlalu lama. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko infeksi dan gangguan kandung kemih.

Menjaga kebersihan area genital juga penting. Selain itu, batasi konsumsi minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih.

Jika keluhan tetap muncul meski sudah melakukan langkah pencegahan, konsultasi medis menjadi pilihan terbaik. Pemeriksaan membantu menentukan penyebab dan terapi yang sesuai.

Anyang-anyangan berkepanjangan bukan kondisi sepele. Pemeriksaan oleh dokter spesialis urologi sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih.

“Jangan ragu untuk memeriksakan diri demi menjaga kesehatan saluran kemih dan kualitas hidup Anda,” pungkas Dwiki.

Terkini